"Rupanya berada di puncak bukanlah ketenangan yang manis. Aku merindukan saat jatuh, namun dipeluk Tuhan. Aku merindukan airmata, lalu ada tangan yang mengesat. Aku merindukan kekecewaan, lalu ada yang menguat.
Sesungguhnya apalah makna berada dipuncak namun tetap saja merindukan pohon-pohon kebahagiaan sepanjang pendakian.
Ampunkan aku, Tuhan. Berseorangan dipuncak sungguh menyesakkan. Izinkan aku menuruni pendakianku. Dan aku pasti akan kembali ke puncak bersama-sama ‘seseorang’ yang menguatkanku.
..Ada rasa sakit yang tiba-tiba datang menyinggah. Yang seharusnya tidak ada selepas sejauh ini aku melangkah."
No comments:
Post a Comment